Berita mengharukan tentang seorang suami yang memiliki istri lumpuh tersebar di media sosial, Facebook. Berjudul ‘Tak Lekang oleh Waktu’ cerita yang disebar oleh pemilik akun Facebook Ridho Tantowi tersebut telah membuat 18 ribu orang lebih yang membacanya menangis.
Dalam cerita yang sudah di share lebih dari 12 ribu kali tersebut kita akan mengetahui bagaimana cinta seorang suami kepada seorang istri yang kini sudah lumpuh. Kelumpuhan yang dialami oleh sang istri bukanlah tanpa sebab. Tapi yang terpenting dari cerita tersebut adalah tentang bagaimana sang suami yang setia menjaga sang istri meskipun ia sendiri harus tetap bekerja. Dan di bawah ini adalah cerita lengkapnya.
Ada sepasang suami istri, tiap hari sang suami selalu menyiapkan keperluan istrinya, suaminya benar-benar menggantikan tugas seorang istri dikarenakan istrinya sejak melahirkan anak kedua mengalami kelumpuhan pada kakinya. Si suami begitu sayang terhadap istrinya yang terbaring lemah ditempat tidur, dia membuatkan kamar khusus yang dilengkapi oleh CCTV agar bisa memantau kegiatan isrtinya walau ditempat kerja sekalipun.
Suatu hari diundanglah si suami ke dalam suatu acara talk show terkenal di negri ini, ditanya “apa rahasianya Anda begitu sangat mencintai istri Anda?” Dia menjawab: “Aku sangat sayang kepada istriku walau apapun yang terjadi, aku teringat ketika aku benar-benar mengharapkan cintanya, aku adalah seorang yang bodoh, sedangkan istriku adalah seorang yang cantik dan pintar, dia mau menerima aku apa adanya, dan telah bersedia menjadi istriku, aku sangat berterima kasih sekali padanya.”
Reporter: “Apakah Anda tidak berniat untuk menikah lagi? Melihat karier Anda menanjak pesat, dan harus mengurus dua anak sendirian?”
Suami: “Aku mencintai istriku tak lekang oleh waktu, sekarang maupun dulu cintaku takkan pernah berubah terhadapnya, dia menjadi seperti sekarang karena telah melahirkan buah cinta kami, sampai kapan pun aku akan tetap mencintainya, dia tak tergantikan, aku ingin membalas semua kebaikannya, semua cintanya, aku hanya ingin istriku kembali seperti dulu lagi, tidak menginginkan yang lain,” katanya sambil menitikan air mata.
Sesaat ruang di studio dipenuhi airmata haru akan kesetiaan seorang suami terhadap istrinya, laki-laki yang langka mungkin satu dalam seribu. Bisa kah kita seperti sang suami yang akan setia pada satu cinta, setia sampai akhir memisahkan? Cintanya tak lekang oleh waktu, keadaan dan tanpa syarat?