Kanker ovarium merupakan jenis kanker kelima yang paling umum diderita oleh wanita. Kanker ovarium masuk dalam daftar penyakit mematikan, karena gejalanya baru terlihat pada tahap lebih lanjut, sehingga membuat kesempatan untuk hidup sangat rendah.
Sejauh ini, beberapa faktor telah diidentifikasi sebagai kemungkinan penyebab kanker ovarium, termasuk usia (risiko meningkat drastis pada wanita menopause), riwayat keluarga, terapi penggantian hormon, endometriosis, dan lain-lain.
Namun, menurut hasil penelitian terbaru yang dilakukan oleh dokter dari Brigham and Women's Hospital di Boston, menyatakan bahwa kebiasaan yang sering Anda lakukan ini juga dapat meningkatkan risiko kanker ovarium hingga 25 persen.
Ya, kebiasaan tersebut adalah menggunakan bedak talc atau talcum powder atau bedak tabur. Para peneliti menganalisis data dari 8 studi yang berbeda, termasuk membandingkan
8.525 wanita yang didiagnosis menderita kanker ovarium yang teratur menggunakan bedak tabur dan 9.800 wanita yang tidak mempunyai kanker sama sekali.
Hasil studi yang dipublikasikan dalam jurnal Cancer Prevention Research, mengungkapkan, penggunaan rutin bedak tabur setelah mandi, meningkatkan risiko kanker ovarium hingga 25 persen, karena fakta bahwa partikel bedak mudah diserap oleh kulit.
Studi ini juga menemukan bahwa lebih dari 40 persen wanita menggunakan bedak tabur sebagai bagian dari rutinitas mereka. Namun, para peneliti menekankan, temuannya hanya berpatok pada penggunaan bedak talc di daerah genital saja, bukan di seluruh tubuh.
Mengapa talcum powder berbahaya? Ya, bedak ini terbuat dari talc, mineral yang terdiri dari unsur magnesium, silikon dan oksigen. Bubuknya secara efektif dapat menyerap kelembapan dan membuat kulit Anda kering, serta rentan terhadap gesekan dan ruam. Ini umumnya digunakan dalam produk kosmetik, termasuk bedak bayi, bedak tubuh dan wajah, serta banyak produk konsumen lainnya.
Bahkan beberapa bedak diketahui mengandung asbes dalam bentuk alami, yang dapat menyebabkan kanker paru-paru jika terhirup. Diperkirakan, partikel-partikel ini dapat bertahan di dalam paru-paru hingga 8 tahun. Hal yang sama terjadi, ketika bedak diterapkan pada area genital. Partikel-partikel ini akan mengendap selama bertahun-tahun.
Sumber: Healthy Food Team